SOPIR GANTENG JURUSAN HATI
Ditulis
oleh: Rafahlevi
Setiap hari Maria (50 tahun) dibuat stress karena
kelakuan anak perempuannya Arrumy (21tahun)
yang selalu bikin masalah. Ia ingin segera menikahkannya dengan seorang pemuda
anak teman sekolahnya dulu, berharap Arrumy akan dewasa dan tak terus-terusan
membuat masalah. Tapi Arrumy menolak keras dan mengancam akan kabur dari rumah
kalau Maria tetap memaksanya menikah. Maria tak punya pilihan selain pura-pura mengalah
dengan syarat Arrumy mau memakai sopir pribadi pilihan Maria kemanapun pergi. Arrumy
pun setuju.
Arrumy tau
ibunya ingin menempatkan Gilang (24 tahun)
sopir pribadinya sebagai mata-mata. Selama menjadi sopir Arrumy selalu
bertindak kasar dan sering mengerjai Gilang. Arrumy selalu bolos ngampus dan
malah hura-hura bersama pacarnya. Ia mengancam Gilang agar tidak melaporkan hal
itu pada Maria. Arrumy juga kerap marah karena tiap kali ia kuliah Gilang
selalu ikut menghilang. Alasan Gilang ngopi di warung seberang kampus. Meski berat
Gilang selalu sabar menghadapi sikap Arrumy karena dia perlu uang untuk
membayar kuliah.
Arrumy uring-uringan karena mendapat
peringatan dari dosennya dan harus berpartner membuat tugas kelompok dengan Giri (24 tahun) cowok cupu dan berkacamata.
Dosen mengingatkan Arrumy harus menuruti semua perintah Giri kalau tidak mau
mengulang ujian tahun depan. Tapi Arrumy mengabaikan ancaman dosennya, ia tetap
malas-malasam kuliah dan semua tugas dibebankan pada Giri. Sedangkan ia sendiri
senang-senang bersama Rendi (23 tahun). Arrumy
menghabiskan waktu dan uangnya untuk Rendi yang ternyata cowok matre. Giri
tak bisa berbuat apa-apa semua tugas dikerjakannya sendiri. Beruntung selalu
ada Davina (21 tahun) teman masa
kecilnya dulu saat di Bandung yang selalu membantu. Mereka baru bertemu lagi di
kampus sekarang. Banyak tugas Arrumy yang dikerjakan Giri bersama Davina.
Suatu
ketika Giri tak sengaja melihat Rendi keluar dari Mall menenteng belanjaan bersama
seorang perempuan. Kesekian kalinya Gilang sopir Arrumy juga pernah melihat Rendi
jalan mesra dengan perempuan yang sama. Gilang menghampiri dan memukulnya agar
jangan coba menyakiti hati Arrumy. Rendi pun dendam.
Arrumy
kembali kena tegur dosen karena tak ada tugas masuk ke emailnya. Dosen
memastikan Arrumy harus mengulang kalau sekali lagi mengabaikan peringatan
dosen, Arrumy marah pada Giri karena tak mau membantunya, ia mencari Giri dan
memakinya. Davina datang membela Giri. Davina menyalahkan Arrumy karena tak
peduli dengan masa depannya sendiri, ia makin kecewa karena sahabatnya itu
makin hari bukan berubah baik tapi makin kacau dan arogan. Davina kemudian
mengajak Giri pergi. Arrumy yang masih termenung dengan ucapan Davina kaget
melihat Rendi bonyok dan meringis kesakitan, Rendi mengatakan ini ulah sopir
Arrumy yang udik karena tidak suka padanya. Rendi meminta Arrumy memecat
sopirnya itu agar mereka juga bebas dari mata-mata. Dari kejauhan Giri melihat
sandiwara Rendi.
Menuju
pulang Arrumy marah besar pada Gilang. Ia memecat Gilang, tapi Gilang tidak terima
karena Maria yang mempekerjakannya. Arrumy kesal sekali, ia berniat meminta
ibunya memecat Gilang. Gilang mengingatkan Arrumy kalau Rendi bukan laki-laki
yang baik dan setia seperti dugaannya selama ini. Tapi Arrumy justru makin
geram pada Gilang. Di perjalanan Maria menelepon minta dijemput di sebuah mall.
Merekapun meluncur kesana. Setibanya di mall Arrumy tak sengaja melihat Rendi
bersama seorang perempuan. Arrumy hendak mengejar tapi ibunya keburu datang. Arrumy
tepaksa pulang dengan ibunya. Arrumy minta agar Maria memecat Gilang karena
telah memukul Rendi, tanpa disangka Maria lebih percaya Gilang daripada Arrumy
sendiri. Menurutnya Rendi memang bukan anak yang baik.
Di kampus Arrumy bertanya pada Rendi dengan
siapa kemarin di mall. Rendi agak kaget karena Arrumy ternyata melihatnya namun
Rendi pandai berakting. Ia mengatakan itu sepupunya yang baru datang dari luar
negeri. Arrumy luluh lagi dengan sikap Rendi yang romantis dan pandai merayu.
Rendi mengajaknya dinner nanti malam.
Malam
harinya Maria bertanya Arrumy mau kemana, Arrumy terang-terangan menjawab akan
makan malam dengan Rendi. Disaat bersamaan Gilang pamit pulang. Maria malah
menyuruh Gilang lembur mengantar Arrumy.
Gilang mengantar
Arrumy ke tempat dinner. 2jam berlalu Rendi tak juga datang. Teleponnya tidak
aktif. Gilang kasihan melihat Arrumy kecewa. Sebelum pulang Arrumy melihat
Rendy di café seberang bersama seorang perempuan seksi yang tempo hari di Mall.
Arrumy yang marah menyiram air ke muka Rendi karena tega selingkuh. Arrumy
menangis sepanjang jalan dan tak mau
pulang ke rumah.
Gilang bingung dan cemas melihatnya. ia lalu
membawa Arrumy ke sisi laut yang tenang. Usahanya berhasil membuat suasana hati
Arrumy membaik. Mereka saling bertukar cerita, sampai akhirnya Arrumy minta
maaf telah berbuat kasar selama ini. Gilang memaafkannya. Arrumy malam itu
teringat terus pada Gilang. Ia berniat merubah sikap jeleknya.
Gilang melihat
Davina menunggunya didepan kosan. Davina tahu Gilang bekerja sebagai sopir
Arrumy. Dia bertanya kenapa Gilang harus melakukannya padahal Gilang anak
pengusaha sukses di Bandung. Gilang hanya tertawa, Gilang mengatakan ia tidak
mau keenakan di bantu orangtua, ia ingin mandiri, dan lagi ia merasa senang
karena bisa dekat dengan Arrumy, cewek yang dia cintai. Davina merasa Gilang
tidak adil padanya setelah semua yang ia lakukan. Karena sebenarnya Davina
menyukai Gilang sejak lama.
Arrumy
mencari Giri untuk meminta maaf atas
sikapnya selama ini. Dengan senang hati Giri memaafkan, mereka jadi dekat dan
banyak mengerjakan tugas bersama. Arrumy bersungguh-sungguh belajar agar tak
lagi menambah masalah dengan dosen. Melihat itu Davina cemburu. Ia berniat
membongkar kebenaran kalau Giri adalah Gilang si sopir Arrumy sendiri. Davina
tau sahabatnya itu paling anti dibohongi.
. Hari ini Gilang tidak bekerja. Arrumy
berangkat kesiangan ke kampus karena berdebat dengan Maria soal perjodohannya. Arrumy
menolak ikut ke Bandung dan tidak mau bertemu lelaki pilihan Maria. Di kampus
Arrumy bertemu dengan Rendi, ia meminta maaf dan berusaha minta balikan, Arrumy
malah cuek dan terus memkirkan Gilang, ia memutuskan menjenguk kerumahnya.
Arrumy kaget ketika disana ada Davina sedang merawat Gilang. Tanpa sengaja
Arrumy mendengar Davina meminta Gilang berhenti jadi sopir Arrumy. Arrumy shock
mengetahui semuanya. Gilang melihat Arrumy tak sengaja menguping. Gilang
mengejar Arrumy yang pergi sambil menangis, namun Arrumy membawa mobilnya dengan
sangat cepat.
Gilang
merasa bersalah telah membohongi Arrumy selama ini. Gilang teringat pesan Maria
saat ia melamar menjadi sopir. Maria mengatakan putrinya tak pernah mau pakai
sopir, tapi ia sangat khawatir dengan Rendi yang membawa pengaruh buruk bagi
Arrumy, Arrumy sifatnya keras tapi sebenarya ia anak yang manis. Maria meminta Gilang
bisa bersabar menghadapi Arrumy agar ada yang menjaga putri tercintanya itu.
Giri telah berubah penampilan layaknya Gilang
yang keren, semua mahasiswi mengelu-elukannya. Tapi Gilang malah sulit
mendekati Arrumy yang masih marah. Gilang berusaha bicara tapi Arrumy selalu
menghindar.
Malam itu
tiba-tiba beberapa orang preman mencegat Gilang saat kembali pulang. Arrumy
yang melewat dengan mobilnya berusaha membantu Gilang, sehingga ia terluka dan
pingsan. Para preman kabur. Dari kejauhan Rendi kesal karena rencananya malah
gagal dan salah sasaran. Saat sadar Arrumy sudah di Rumah Sakit. Gilang
tertidur disampingnya. Arrumy tersentuh melihat Gilang lelaki yang baik dan
bertanggung jawab. Tapi Arrumy ingat dengan janjinya pada Davina dulu, ia tak
akan mengambil siapapun cowok yang dicintai Davina, karena dulu Davina telah
mengalah merelakan Rendi dengannya. Saat membuka mata, Gilang tidak melihat
siapa-siapa di kamar.
Maria
mengingatkan Arrumy tentang pertunangannya. Arrumy merengut tapi kemudian pasrah
ketika Maria tiba-tiba jatuh sakit. Arrumy agak heran ketika ibunya meminta
diantar ke rumah sakit tapi dalam perjalanan ternyata mereka menuju luar kota. Sampai
di Bandung mereka disambut hangat bapak
dan ibu Wid (50 tahun). Arrumy meminta izin keluar. Ia berjalan-jalan
menikmati pemandangan kebun teh. Gilang baru datang, melihat Arrumy disana. Arrumy
terkejut kenapa Gilang bisa disana, Gilang balik bertanya kenapa Arrumy bisa
dirumahnya. Tiba-tiba orang tua mereka muncul sambil tertawa, Maria mengatakan sejak
Gilang melamar menjadi sopir Ia sudah tahu dari foto kalau Gilang anak teman
lamanya, karena itu Maria berniat menjodohkan Gilang dengan Arrumy. Arrumy
memeluk Maminya.
SEKIAN
PARA PEMAIN:
·
Gilang alias Giri (24tahun): penyabar, pekerja
keras, pintar, penuh perhatian dan dewasa
·
Arrumy(21 tahun) : cantik, pemarah, ceroboh, tapi
sebenarnya baik hati
·
Davina(22tahun) : setia kawan, perhatian, pintar
·
Rendi (23 tahun): matre, hedon, sombong, ambisius
·
Maria (50 tahun): penuh kasih sayang, perhatian,
anggun
·
Bapak dan Ibu Wid (50 tahun): terpandang, anggun,
berwibawa
·
Dosen ( 65
tahun) : tegas dan killer