KIDUNG RAGA
Rafahlevi
Bandung, 21 Oktober 2018
Wahai…
Wanita berbalut jarit
truntum hitam
Duduk
khusyuk di peraduanmu
Di
sudut bangunan Belanda tua
Menggelar jiwa yang kesepian
Tatap matamu merasuk tajam
Jari lentik dihias tumbukan inai oranye
Rapuh dan renta
Menggenggam canting kayu malaka usang
Menyentuh malam panas
bibirmu yang tak lagi ranum meniup manja
Kidung putih tergelar megah
Setitik demi setitik malam panas menetes
syahdu
Guratan-guratan garis melekuk penuh pesona
Perlahan lukisan indah terhampar merasuk
mata
Tersemat kisah dan wejangan di tiap liukannya
Engkau titipkan airmata sejarah bangsa
Warisan para raja dan puan
Tak bernilai meski gelimang emas berlian
Hanya minta dilestarikan
Dan bangga saat raga berkidung lukisan
tangan renta
Karena inilah Kidung Raga bangsa Indonesia
Batik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar